By : Rahmat Martua Simatupang
Berikut ini
adalah kronologis kejadian di malam sebelum kita (PBI 2) berangkat PEMA
keesokan harinya. Walaupun tidak sepersis apa yang terjadi, cerita ini setidaknya
menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. Cerita lucu dan tambahan lainnya
ditambahkan hanya untuk menimbulkan kesan menarik agar rekaman peristiwa ini
tidak membosankan untuk dibaca.
Cerita ini
dimaksudkan juga untuk mengobati perasaan kesal dari teman-teman yang merasa
ditipu oleh sms yang saya kirim malam itu. Semoga kekesalan teman-teman dapat
terobati. Selamat membaca. Sebelumnya saya mohon maaf. <>
Malam
senin tanggal 21 Juni 2015, kami
berkumpul di Prospect 2 untuk menyelesaikan sertifikat pema yang belum
kelar. Mulai dari penukaran sertifikat dan pengeditan sana sini, hingga
penge-print-annya. Ketika berkumpul bersama, terbersit ide brilliant dari
sahabatku Abgan (bukan nama sebenarnya) untuk mengirimi seluruh teman-teman
dikelas sms:
Assalamualaikum….
Kawan2 diharapkan kehadirannya pukul 7.30 karena berdasarkan informasi dari
fakultas akan diadakan pelepasan. Jangan lupa bawa perlengkapannya. Sabun,
sikat gigi, odol,dll. Dan yang paling terpenting adalah jangan lupa mandi. By:
ketuo PEMA.
Rapat
pun dimulai dan alasan terkuat disahkannya sms ini adalah “kekhawatiran kami
akan banyaknya mahasiswi yang terlambat saat keberangkatan”. Walaupun faktanya
aku tidak setuju dengan waktu yang tertera di sms itu. Yah mau gmana lagi dalam
voting suara yang terbanyaklah yang menjadi pemenang. Iya kan??
Oke sah? Sah? Bagaimana
pak penghulu sah? Bapak saksi sah? Alhamdulillah……….. eh kok kayak akad nikah
gini yah ^_^.
Setelah disepakati
bersama (Untuk kawan2 PBI 2 yang membaca ini sadarlah keputusan pengiriman sms
itu disahkan oleh 4 boys before flowerzzzz) dengan gaya sok paling berjasa akupun mengirim pesan itu
ke semua kontak kawan2 pbi 2 (maklum pulsa ana lagi banyak jadi ngak perlu pake
jurus anak kos, “maaf pulsaku lagi sekarat” he he). Dalam waktu beberapa menit
terkirimlah pesan itu (Gue ngk sadar kalau itu bakalan menjadi awal penyebab
cemberutnya wajah2 kawan2 pbi 2 esok hari). Selang beberapa detik datanglah
balasan dari abng Amanda ehhh maaf kak Amanda:
“Kalau aku ngak mau
mandi, Knapa rupanya?”
Ini pertanyaan yang
rumit untuk dijawab, kalau kucoba menjawab sendirian bakalan ngabisi waktu
lama. Dari pada pusing kukeraskan suaraku waktu membaca sms tersebut, berharap
3 boyys before flowerzz yang lain ngasi bocoran jawaban. Seperti pungguk
merindukan rembulan (lebay) hanya senyum dan tawa yang kudapat. Ngak mungkin
emotikon senyum dan tawa yang kukirim sebagai jawabanya. Ah dari pada pusing tujuh keliling (macam
waktu lagi UN) kubalas:
“Ya terserah, tapi
nanti bau di mobil” he he he jawaban yang sebenarnya sangat simple tapi terlalu
banyak dipikirkan akhirnya menjadi ribet (ck ck ck rahmat……rahmat….).
Amanda berhasil
kutuntaskan, aku berharap ada balasan sms lain. Woooww hape ku bersuara
tududut….tududut…tududut… dengan sigap kubuka inbox ku. OMG ini sms yang
kutunggu2 dan telah ku prediksi bakalan berpartisipasi dalam rencana nakall
kami (4 boys before flowerzzz), ya siapa lagi kalau bukan sahabatku yang
terkenal dengan sebutan di Bilal (bukan bilal tarawih apalagi bilal mayyit ih
seremm, tapi nama jalan di medan) ini. Sebut saja namanya Fitri apriana (memang
nama sebenarnya). sejarah terkenalnya
sahabatku ini dengan di bilal berawal dari seringnya ia terlambat ke kampus
(maklum rumahnya jauh dari kampus). Waktu ditanya udah dimana mbak? Mayoritas
jawabannya pasti “tunggu ya dek, aku lagi di bilal, bentar lagi nyampek” ketika
mendengar jawaban ini kami pasti tertawa terbahahak2. Itulah awalnya sejarahnya (sok
formal). Jadi kalau menurut gue sih yang paling berjasa memperkenalkan Jln.
Bilal di kelas ya Fitri. Berikan Aplaus (apaan nih? Maksud gue berikan tepuk
tangan he he).
Kembali ke laptop.
Setelah kubuka inbox ternyata smsnya berisi:
“mat kalau jam 8.30
bisa kan?”
Pertanyaan ini memang
sulit tapi tidak sesulit pertanyaan Amanda. Bagiku biar terlambat tapi mandi.
Ya berdasarkan pertimbangan dan diskusi bersama (bersama siapa ya???? Tangan,
otak, dan angota tubuh lainnya) ku balas: ................
Eh blum sempat ku balas
ide brilliant abgan keluar lagi.
“jangan balas mat, biar
semuanya datang jam tengah lapan!”
Yah mau gmana lagi fit.
Maafkan daku yang telah mengabaikan smsmu, abgan berkata demikian juga
bermaksud baik begitu juga denganku (formal dan lebay sangat).
Kedatanganku ke
prospect 2 ngak sia-sia. Sertifikatpun berhasil kami print. Walaupun jujur two
of us didn’t pray terawih because of it (maaf ya Aan, jujur itu baik he he).
Kurang
lebik pukul 11 malam akupun kembali ke kos ku yakni di prospect 3. Sungguh
perjalanan yang sangat mengkhawatirkan. Di perjalanan hatiku selalu was-was.
Tengah malam gitu naik kereta sendirian, apalagi di tv lagi booming-boomingnya
begal. Tapi yang kutakutkan bukan begal motor, kalu itu sih ngak takut(soalnya
kereta gue udah tak layak dibegal he he). Yang paling gue takutkan itu ya begal
cinta. Bayangin gue di begal cewek di tengah jalan! (waktunya 2 menit) trus gue
dibawa nikah sama tuh cewek. Ngak pulang-pulang selama 3 tahun. Setelah 3 tahun
pulang kerumah udah bawa banyak anak. Mau di tarok di mana muka
keluargaku??(ngak usah dijawab). Bahaya kan. Kalau begal motor yang ilang pasti
keretanya sama nyawa orangya(kalau dibunuh), nah begal cinta, keretanya ngak
ilang, nyawanya ngak ilang. Yang ilang paling orangnya selama beberapa tahun trus
nongol lagi, pas nongol nyawanya juga bertambah, punya istri 1 (yng membegal
dia waktu di jalan)--- kalau yang membegal 3 atau 4 udah punya istri brapa aku??---
ditambah lagi anak-anak yang masih imut-imut. (walaupun besar nanti bakalan jadi anak
yang amit-amit).
Sepanjang jalan
kenangan. Eh salah lagi… sepanjang jalan ke prospect 3 aku selalu berdoa:
“Ya
Allah jauhkanlah aku dari racun-racun wanita-wanita pembegal iman pria-pria
yang sholeh sepertiku. Aku tidak mau cintaku dibegal oleh wanita-wanita
pengumbar aurat yang berpakaian tapi terlihat seperti telanjang. Tapi aku mau
cintaku dibegal wanita-wanita yang berkerudung syar’I yang mataku teduh ketika
memandangnya dan jiwaku kagum ketika
melihat keistiqomahan ahklaknya (walaupun mustahil ada cewek sholehah yang keluyuran
di tengah malam, ngawur aku ini). Amiinnn………
Alhamdulillah….. cintaku
aman… aku tiba di prospect 3 dengan selamat.