Thursday, 2 July 2015

First Night (Malam Sebelum PEMA)

By : Rahmat Martua Simatupang



Berikut ini adalah kronologis kejadian di malam sebelum kita (PBI 2) berangkat PEMA keesokan harinya. Walaupun tidak sepersis apa yang terjadi, cerita ini setidaknya menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. Cerita lucu dan tambahan lainnya ditambahkan hanya untuk menimbulkan kesan menarik agar rekaman peristiwa ini tidak membosankan untuk dibaca.

Cerita ini dimaksudkan juga untuk mengobati perasaan kesal dari teman-teman yang merasa ditipu oleh sms yang saya kirim malam itu. Semoga kekesalan teman-teman dapat terobati. Selamat membaca. Sebelumnya saya mohon maaf.      <>

Malam senin tanggal 21 Juni 2015, kami  berkumpul di Prospect 2 untuk menyelesaikan sertifikat pema yang belum kelar. Mulai dari penukaran sertifikat dan pengeditan sana sini, hingga penge-print-annya. Ketika berkumpul bersama, terbersit ide brilliant dari sahabatku Abgan (bukan nama sebenarnya) untuk mengirimi seluruh teman-teman dikelas sms:

Assalamualaikum…. Kawan2 diharapkan kehadirannya pukul 7.30 karena berdasarkan informasi dari fakultas akan diadakan pelepasan. Jangan lupa bawa perlengkapannya. Sabun, sikat gigi, odol,dll. Dan yang paling terpenting adalah jangan lupa mandi. By: ketuo PEMA.

Rapat pun dimulai dan alasan terkuat disahkannya sms ini adalah “kekhawatiran kami akan banyaknya mahasiswi yang terlambat saat keberangkatan”. Walaupun faktanya aku tidak setuju dengan waktu yang tertera di sms itu. Yah mau gmana lagi dalam voting suara yang terbanyaklah yang menjadi pemenang. Iya kan??
Oke sah? Sah? Bagaimana pak penghulu sah? Bapak saksi sah? Alhamdulillah……….. eh kok kayak akad nikah gini yah ^_^.

Setelah disepakati bersama (Untuk kawan2 PBI 2 yang membaca ini sadarlah keputusan pengiriman sms itu disahkan oleh 4 boys before flowerzzzz) dengan gaya  sok paling berjasa akupun mengirim pesan itu ke semua kontak kawan2 pbi 2 (maklum pulsa ana lagi banyak jadi ngak perlu pake jurus anak kos, “maaf pulsaku lagi sekarat” he he). Dalam waktu beberapa menit terkirimlah pesan itu (Gue ngk sadar kalau itu bakalan menjadi awal penyebab cemberutnya wajah2 kawan2 pbi 2 esok hari). Selang beberapa detik datanglah balasan dari abng Amanda ehhh maaf kak Amanda:
“Kalau aku ngak mau mandi, Knapa rupanya?”

Ini pertanyaan yang rumit untuk dijawab, kalau kucoba menjawab sendirian bakalan ngabisi waktu lama. Dari pada pusing kukeraskan suaraku waktu membaca sms tersebut, berharap 3 boyys before flowerzz yang lain ngasi bocoran jawaban. Seperti pungguk merindukan rembulan (lebay) hanya senyum dan tawa yang kudapat. Ngak mungkin emotikon senyum dan tawa yang kukirim sebagai jawabanya.  Ah dari pada pusing tujuh keliling (macam waktu lagi UN) kubalas:

“Ya terserah, tapi nanti bau di mobil” he he he jawaban yang sebenarnya sangat simple tapi terlalu banyak dipikirkan akhirnya menjadi ribet (ck ck ck rahmat……rahmat….).

Amanda berhasil kutuntaskan, aku berharap ada balasan sms lain. Woooww hape ku bersuara tududut….tududut…tududut… dengan sigap kubuka inbox ku. OMG ini sms yang kutunggu2 dan telah ku prediksi bakalan berpartisipasi dalam rencana nakall kami (4 boys before flowerzzz), ya siapa lagi kalau bukan sahabatku yang terkenal dengan sebutan di Bilal (bukan bilal tarawih apalagi bilal mayyit ih seremm, tapi nama jalan di medan) ini. Sebut saja namanya Fitri apriana (memang nama sebenarnya).  sejarah terkenalnya sahabatku ini dengan di bilal berawal dari seringnya ia terlambat ke kampus (maklum rumahnya jauh dari kampus). Waktu ditanya udah dimana mbak? Mayoritas jawabannya pasti “tunggu ya dek, aku lagi di bilal, bentar lagi nyampek” ketika mendengar jawaban ini kami pasti tertawa terbahahak2. Itulah awalnya sejarahnya (sok formal). Jadi kalau menurut gue sih yang paling berjasa memperkenalkan Jln. Bilal di kelas ya Fitri. Berikan Aplaus (apaan nih? Maksud gue berikan tepuk tangan he he).

Kembali ke laptop. Setelah kubuka inbox ternyata smsnya berisi:
“mat kalau jam 8.30 bisa kan?”

Pertanyaan ini memang sulit tapi tidak sesulit pertanyaan Amanda. Bagiku biar terlambat tapi mandi. Ya berdasarkan pertimbangan dan diskusi bersama (bersama siapa ya???? Tangan, otak, dan angota tubuh lainnya) ku balas: ................
Eh blum sempat ku balas ide brilliant abgan keluar lagi.
“jangan balas mat, biar semuanya datang jam tengah lapan!”
Yah mau gmana lagi fit. Maafkan daku yang telah mengabaikan smsmu, abgan berkata demikian juga bermaksud baik begitu juga denganku (formal dan lebay sangat).
Kedatanganku ke prospect 2 ngak sia-sia. Sertifikatpun berhasil kami print. Walaupun jujur two of us didn’t pray terawih because of it (maaf ya Aan, jujur itu baik he he).

Kurang lebik pukul 11 malam akupun kembali ke kos ku yakni di prospect 3. Sungguh perjalanan yang sangat mengkhawatirkan. Di perjalanan hatiku selalu was-was. Tengah malam gitu naik kereta sendirian, apalagi di tv lagi booming-boomingnya begal. Tapi yang kutakutkan bukan begal motor, kalu itu sih ngak takut(soalnya kereta gue udah tak layak dibegal he he). Yang paling gue takutkan itu ya begal cinta. Bayangin gue di begal cewek di tengah jalan! (waktunya 2 menit) trus gue dibawa nikah sama tuh cewek. Ngak pulang-pulang selama 3 tahun. Setelah 3 tahun pulang kerumah udah bawa banyak anak. Mau di tarok di mana muka keluargaku??(ngak usah dijawab). Bahaya kan. Kalau begal motor yang ilang pasti keretanya sama nyawa orangya(kalau dibunuh), nah begal cinta, keretanya ngak ilang, nyawanya ngak ilang. Yang ilang paling orangnya selama beberapa tahun trus nongol lagi, pas nongol nyawanya juga bertambah, punya istri 1 (yng membegal dia waktu di jalan)--- kalau yang membegal 3 atau 4 udah punya istri brapa aku??--- ditambah lagi anak-anak yang masih imut-imut. (walaupun besar nanti bakalan jadi anak yang amit-amit).

Sepanjang jalan kenangan. Eh salah lagi… sepanjang jalan ke prospect 3 aku selalu berdoa:
“Ya Allah jauhkanlah aku dari racun-racun wanita-wanita pembegal iman pria-pria yang sholeh sepertiku. Aku tidak mau cintaku dibegal oleh wanita-wanita pengumbar aurat yang berpakaian tapi terlihat seperti telanjang. Tapi aku mau cintaku dibegal wanita-wanita yang berkerudung syar’I yang mataku teduh ketika memandangnya  dan jiwaku kagum ketika melihat keistiqomahan ahklaknya (walaupun mustahil ada cewek sholehah yang keluyuran di tengah malam, ngawur aku ini). Amiinnn………


Alhamdulillah….. cintaku aman… aku tiba di prospect 3 dengan selamat.